15 Perusahaan asing membentuk konsorsium dan menandatangani MoA proyek kereta api supercepat yang dinamai Hydrogen Hi-Speed Rail Super Highway (H2RSH) senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Kereta supercepat ini akan mengalahkan kecepatan dan kecanggihan shinkansen, bullet train dari Jepang, maupun kereta supercepat di Paris, Prancis. MoA diteken di Los Angeles dan disaksikan oleh utusan KJRI setempat. Rencananya proyek ini akan memasuki studi kelayakan pada 11 Januari nanti dan memakan waktu 90 hari. Ditargetkan mega proyek ini akan selesai selama 2 tahun.
Moda transportasi modern ini akan beroperasi dan memberi keuntungan/keunggulan jika dibandingkan dengan moda generasi sebelumnya seperti shinkansen (bullet train dari Jepang). Keuntungan tersebut antara lain terkait biaya konstruksi yang lebih murah (US$ 10 juta/mil sedangkan moda konvensional sampai US$ 36 juta/mil), break event point diperkirakan hanya 2 tahun sedangkan moda konvensional sekitar 50 tahun, berbeda dengan moda konvensional yang hanya mengangkut orang moda transportasi baru tersebut juga dapat dipergunakan untuk mengangkut barang (freights dan automobiles).
Kereta supercepat yang digagas oleh konsorsium 15 perusahaan asing tak akan menggunakan lintasan yang sudah ada milik PT KA. Sebab, moda transportasi modern ini direncanakan berupa monorel. Setiap kapsul bisa mengangkut 100 hingga 200 orang.
“Ini bukan seperti kereta api biasa, rencananya kereta supercepat ini berupa monorel. Ya semacam kereta gantunglah, tapi teknologinya seperti apa, saya juga belum tahu,” ujar Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jawa Barat, Iwa Karniwa, pada detikcom, Kamis (7/1/2010).
Karena berupa monorel, lahan yang dibutuhkan tak akan banyak. Namun dia mengaku masih belum mengetahui berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk kereta supercepat dengan panjang lintasan 357 kilometer dari Cirebon-Majalengka-Bandung-Jakarta-Soekarno Hatta itu. “Saya belum tahu berapa lahan yang dibutuhkan, tapi pasti tak terlalu luas,” katanya.
Menurut Iwa kereta supercepat ini ramah lingkungan, sebab bahan bakarnya menggunakan hidrogen. “Minyak bumi nanti akan habis, nah makanya kita butuh bahan bakar alternatif. Moda transportasi massal ini merupakan antisipasi jika minyak bumi habis,” jelasnya.
H2RSH juga memberikan alternatif transportasi yang efektif mengingat dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih cepat sehingga diperkirakan dapat menghemat waktu ke tempat tujuan. Selain itu, H2RSH memberikan kentungan ekonomis dikarenakan selain berfungsi sebagai moda transportasi dapat menghasilkan energi yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan energi daerah tertentu, seperti tenaga listrik, air bersih, dan lain-lain.
Bagaimana gambaran kereta tersebut? dari situs interstatetraveler.us kita bisa mendapat gambaran kira kira seperti ini : "sumber : yahoo.com, interstatetraveler.us"
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kereta super cepat Jakarta-Bandung-Cirebon akan dibangun
Wah, bakalan keren yah negeri ini. Gimana engga coba, kalo jadi di Indenesia bakal ada kereta super cepet yang ngubungin Jakarta-Bandung-Cirebon.
Tapi apa kira-kira kita udah butuh sarana transportasi yang canggih itu. sarana transportasi yang konon kalo jadi bakal ngabisin anggaran sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Wan Bener-bener angka yang fantastis dan juga boombastis yah. Angka sebanyak itu bakal dialokasiin buat ngebangun sarana transportasi super canggih ditengah jerit dan kelaparan rakyat kecil.
Sungguh negeri ini tuh negeri yang aneh. Coba deh pikir. kalo itu jadi dibangun siapa yang bakal untung ?? Rakyatkah ?? kalaupun mungkin rakyat yang bakal diuntungin dengan adanya transportasi itu pasti juga itu bates rakyat dengan golongan mengengah keatas. Sedangkan rakyat miskin ?? masih harus setia menggunakan transportasi ekonomi yang super murah dengan segudang ketidak layakan mejadi sebuah transportasi masa.
coba deh kita sama sama pikir, uang senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun itu mending juga buat brantas dan korupsi, bangun lapangan kerja dan pendidikan aja. Kalo pun mau buat transportasi mending bangun jalan di daerah daerah terpencil itu cepet diselesain. Jangan sengaja dilambat lambatin cuma buat cari proyekan taun depan.
Kalo pun pemerintag sayang dan emang bener pingin berusaha meningkatkan citera Indonesia dimata dunia, masih banyak ko cara yang lain. simpelnya aja coba mulai dari kita tegakan hukum. Berantas itu korupsi. kalo perlu
"Hukum MATI semua TERSANGKANYA !"
hahaha, mana berani pemerintah kaya gitu, orang merekanya juga ga bersih. Mereka semua selalu bersembunyi dibalik "HAM". Lalu kenapa mereka selalu ambil "HAM" kami sebagai warga negara.
Coba deh tanya rakyat kecil vooting bila perlu. "SETUJU GA APARAT PEMERINTAHAN YANG TERBUKTI KORUPSI DIADILI DENGAN HUKUMAN MATI ??".
aku yakin mereka pasti setuju. Kalopun engga pasti orang itu "ada apa apanya"
sekarang balik lagi sebenernya ama orang yang paling kuat dinegeri ini. Mau engga liat negara ini maju. Atau jangan-jangan para petinggi negara ini sengaja membodohkan bangsa ini dengan segala omongan dan tipu muslihatnya??










(0) Comments
Posting Komentar