Padd Solutions

Converted by Falcon Hive

Oke, cerita ini kita mulai saja dari awal kedatangan si dungu ke kota Bandung pada pertengahan tahun 2007 untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu perguruan ternama dikota Bandung. Perjalanan sidungu sampai di Bandung pun membawa berjuta kisah yang belum sempat iya selesaikan. Mulai dari masalah keluarga sampai dengan soal asmara. Memua terasa lengkap tercampur menjadi satu sat setibanya ia di Bandung. Sebuah kota yang tak pernah terpikirkan akan ditinggali olehnya.

Dan sekarang mari sedikit kita flash back tentang perjalanan hidup si dungu sebelum dan saat dia pertama tiba di kota Bandung ini .
 
Seperti remaja lainya sidungu pun mempunyai kisah asmara seperti anak sebayanya pada waktu itu. Ia mempunyai seorang pacar yang sangat rupawan yang bernama wulan. Wulan sendiri adalah teman smp sidungu yang sudah dari lama ingin dikencaninya, namun sidungu baru dapat mencuri perhatian sang gadis saat sidungu hampir menyelesaikan studinya sebagai seorang pelajar SMA di sebuah sekolah suasta terkenal di kotanya.

Awal mula perjalanan cinta sidungu dengan sang pujaan hati sangat berjalan menyenangkan. Banyak sekali kenangan yang mungkin hingga kini masih tertanam rapih di dasar pikirannya. Apalagi jika mengingat akan perjuangan sidungu untuk mendapatkan wulan yang telah ia lakukan sejak sidungu kelas 2 smp. Mulai dari saat sidungu mendapatkan hadiah ulang tahun  sampai pada kedekatan sidungu dengan keluarga wulan membuat jalinan asmara mereka seolah tiada aral yang menghadang, apalagi orang tua sidungupun telah mengenal baik keluarga wulan.

****

Sampai pada suatu ketika, saat sidungu gagal diterima di perguruan tinggi negeri di kotanya permasalahan mulai terjadi. saat itu, setelah melihat pengunguman penerimaan mahasiswa baru yang di muat di beberapa surat kabar lokal dan mengetahui kenyataan jika tak satupun sleksi masuk universitas yang mencantumkan namanya, sidungu pun mulai kebingungan. entah berapa hari ia sibuk pergi kesana kemari untuk mencari universitas lain penggantinya. sampai pada suatu ketika kakak sidungu mengabarkan jika dia mendapatkan surat tanda terima masuk universitas tanpa tes di beberapa perguruan tinggi swasta diluar kotanya. sungguh saat itu seoalah menjadi sebuah titik cerah untuk masa depannya. meski tak dipungkiri, jika belum tentu kwalitas universitas swasta itu lebih baik dari yang ada dikotanya. tapi itulah keputusan yang harus diambil pada waktu itu. sidungu tidak banyak memiliki waktu untuk terus berfikir.apalagi jika diingat pada waktu itu batas akhir penerimaan mahasiswa baru hampir saja usai. dan dari dua kota tujuan sidungu, akhirnyapun dia memilih bandung sebagai tempat dia tinggal dan menuntut ilmu selanjutnya. tak butuh banyak waktu untuk mengambil keputusan. paginyapun sidungu pergi meninggalkan kampung halamannya soorang diri.

sebelum pergi, sidungu sempat mengabari kepergiannya pada wulan. kekasih hatinya. namun entah karena takdir yang ingin memisahkan mereka, ponsel wulan tak dapat dihubungi. sampai tengah malam, saat sidungu berada di dalam bus antar kota antar provinsi yang ditumpanginya, sidungu terus saja mencoba untuk mengabari kepergiannya.

setelah sekian lama terus mencoba akhirnya telpon wulan pun dapat dihubungi. dalam percakapan itu banyak sekali yang mereka bicarakan. mulai dari hal-hal yang ringan sampai pada alasan kepergian sidungu ke kota bandung yang sungguh membuat shock wulan yang pada waktu itu tidak diberi tahu olehnya. sungguh, saat itu keputusan sidungu untuk pergi meninggalkan kota asalnya dan wulan merupakan keputusan yang dirasa wulan saat itu adalah sepihak. tidak memberi tahu saat wulan sangat membutuhkan perhatian sidungu. terlebih lagi saat itu ibunda wulan baru saja meninggal. sungguh entah hal apa yang saat itu dapat menggambarkan perasaan wulan. tapi mungkin itulah bukti dari kuasa tuhan atas semua yang ada di muka bumi ini. dan kepergian sidungu pun tak dapat di cegah lagi oleh keduanya, meski sebenarnya sidungu sangat berat meninggalkan wulan. kekasih hati yang sejak lama iya cintai.

perjalanan semalam antara kota asal dan bandung hampir usai saat mentari pagi mulai menghangatkan bumi dan dinginnya udara pagipun seolah kian kuat terasa saat dari balik kaca sidungu melihat ribuan kilau cahaya lampu yang seolah bergantian berkedip menyambut kedatangannya dikota itu. entah berapa menit dihabiskan sidungu untuk menatapi ribuan cahaya itu, hinga tak terasa bis yang ditumpanginya pun berhenti melaju. belum sempat kembali berfikir sesaat kemudian, satu demi satu penumpang bis itupun berhamburan turun dari arah pintu depan. saat itu, sidunggu menyadari jika dia telah sampai dikota bandung, kota yang tak pernah terlintas dalam benaknya untuk disinggahi.

dan sesaat kemudian, sidungupun mengikuti langkah kaki mereka, keluar dari bis itu dan beranjak berjalan menuju deretan bangku yang telah tertata rapi diluar. dengan tas besar dibahunya, sidungu duduk diantara bangku-bangku itu bersama penumpang yang lain. sesaat dalam hati sidungu berkata, selamat datang aku dikotamu, semoga kau ramah menyambut kedatanganku. mari kita berkawan wahai kota yang asing.

dan beberapa menit kemudian, seoarang pengendara motor matic datang menghampirinya. ternyata itu adalah saudara sidungu yang telah dari tadi ditunggu kedatanganya. lalu sesaat kemudian mereka pun meninggalkan tempat itu menuju tempat tinggal saudara sidungu. tak butuh waktu lama untuk dapat tiba disana. dan seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan mereka. dengan lembut wanita itu menyapa sidungu mempersilahkan masuk dan mengantarkan sidungu ke sebuah kamar yang pada akhirnya menjadi kamar si dungu.

hari demi hari terus berlalu. namun sidungu merasakan jika waktu dikota ini lebih lambat jika dibandingkan dengan ditempatnya. semua terasa lama semua terasa membosankan. apalagi saat sidungu teringat akan pujaan hatinya yang entah sedang apa dia disana. waktu seolah enggan saja pergi. semua begitu lama untuk ia lewati. hingga hari ketiga pun hampir terlewati. saat itu,sore sesaat menjelang matahari terbenam, terdengar suara ringtone ponsel sidungu yang seketika memecah keheningan sore itu. lalu, sidungu beranjak mengambil ponselnya dan terus memandanginya. sesaat dia terdiam. entah apa yang dipikirkan olehnya waktu itu. namun saat itu sidungu terlihat tak kuasa untuk membaca pesan singkat itu. meski sebenarnya dia belum tau apa isi pesan singkat itu. namun entah kenapa dalam beberapa hari ini perasaan hati sidungu memang kurang cukup membuat dia tegar. terlebih lagi jika memingat kepergiannya meninggalkan wulan, jauh, entah untuk berapa lama. sesaat sidungu menghela nafas memberanikan diri untuk coba membaca apa isi pesan itu. benar saja, sms itupun ternyata benar membuat sidungu saat itu terpukul. apa yang ditakutkanya ternyata menjadi kenyataan. apa yang dipikirkannya pun ternyata benar terjadi. sungguh sms itu seketika menghancurkan kesunyian sore itu. sungguh saat itu sidungu sangat terpukul saat mencoba membaca kembali isi pesan singkat ini. sebuah pesan yang mengakhiri cerita cinta sidungu dan sang pujaan hatinya. menyudahi mimpi yang coba dirangkai oleh sidungu, yang harus terpaksa hancur karena kepergiannya.

saat itu sidunggu sangat kehilangan arah. apalagi baru tiga hari dia tinggal disini. tak ada teman apalagi pujaan hati. setelah hari itupun sidungu seolah berada dalam neraka mini yang ia ciptakan sendiri. semua kisah pilu itu terpaksa ia pikul sendiri tanpa ada seorang teman disampingnya.

dengan kepala tertunduk sidungu mencoba melewati hari-harinya. sungguh saat itu adalah perjalanan yang terasa sangat panjang sekali. saat sidungu ingin lepaskan semuanya semua seolah berhenti berjalan. semua seolah sangat begitu berat untuk dilalui. hingga pada akhirnya sidungu telah melewati tiga bulan seorang diri dikota barunya. dan itu adalah saat liburan kuliah datang. hari yang sangat dinanti. hari dimana dia dapat kembali pulang berharap sang pujaan hatinya masih setia menunggu kedatangannya kembali.

berbekal harapan, malam itu dengan menggunakan bus yang sama sidungu pergi kembali kekota asalnya. perjalanan malam itupun seolah menghidupkan kembali kisah kepergiannya tiga bulan yang lalu. banyak cerita yang kembali bermunculan mengiringi kepulangannya. hingga tak terasa jika pagi hampir saja tiba. sayup sayup aroma kotanyapun mulai tercium menjadikan sidungu kian terburu ingin menjumpai wulan. lalu kemudian angin pagi menyambut lirih menyampaikan sejuta cerita tentang semua yang terjadi selama ini. sungguh ini adalah kenyataan yang enggan untuk ia yakini. sebuah kenyataan yang terlalu besar untuk dipercaya. kenyataan dimana sidungu harus kembali tertunduk karena wanitanya telah enggan untuk ia lindungi. dan sesaat sidungu pun mulai bertanya pada semua yang terjadi. bertanya pada apa yang ia alami. bertanya tentang kenyataan yang sungguh amat terasa berat untuk di yakini. namun inilah sebuah kenyataan itu. kenyataan yang terlalu sakit untuk dipercayai apalagi untuk diyakini. tapi mamang inilah yang telah terjadi. meski sidungu menangis darah sekalipun semua telah terlanjur terjadi. dan sang pujaan hatipun kini telah jauh pergi meninggalkannya dan semua cerita itu.      


***********
bersambung dulu yah .

(0) Comments

Posting Komentar